Ad Code

Responsive Advertisement

Info

6/recent/ticker-posts

Dosa Thomas Edison Terhadap Nikola Tesla Pahlawan Palsu dan Jenius yang Disingkirkan

Jejakdarah - Bayangkan dunia di mana sang jenius tak dikenal, hidup dalam bayang-bayang, dan mati dalam kesendirian. Bukan karena dia kurang pintar, bukan karena hasil karyanya tak berguna. Tapi karena dia dikubur hidup-hidup oleh ego, uang, dan kebohongan sejarah. Itulah dunia yang harus dijalani Nikola Tesla—seorang penemu sejati yang dirampas cahaya kejeniusannya oleh seorang pria yang dielu-elukan sebagai pahlawan sains: Thomas Alva Edison.

Inilah kisah tentang Dosa Thomas Edison Terhadap Nikola Tesla yang tak terlihat dalam buku sejarah sekolah. Inilah pengkhianatan di balik lampu yang kita nyalakan setiap hari.

Pertemuan Dua Jenius (Awalnya)

Tahun 1884, Nikola Tesla, pria kurus tinggi dengan logat Eropa Timur yang kental, menginjakkan kaki di New York. Dia membawa lebih dari sekadar koper tua—dia membawa ide. Ide tentang listrik yang bisa mengubah dunia. Tak butuh waktu lama, Tesla bekerja untuk Edison Machine Works, perusahaan milik sang "Bapak Listrik" Amerika, Thomas Edison.

Edison waktu itu sudah terkenal. Dia adalah pria di balik bola lampu, fonograf, dan ribuan paten lainnya. Tesla? Belum siapa-siapa. Tapi otaknya? Jauh melampaui zamannya.

Janji yang Tak Pernah Dibayar

Menurut Tesla, Edison pernah menjanjikan $50.000 jika Tesla berhasil meningkatkan sistem DC (Direct Current) Edison yang mahal dan tak efisien. Tesla, yang penuh semangat dan keyakinan, menyingsingkan lengan baju. Dia bekerja siang dan malam, tanpa istirahat, tanpa tidur cukup. Dan dia berhasil. Sistem Edison jadi jauh lebih baik.

Namun, ketika Tesla menagih janjinya, Edison hanya tertawa dan berkata,

“Tesla, kamu tidak memahami humor orang Amerika.”

Tesla, terhina dan kecewa, langsung mengundurkan diri.

Perang Arus: AC vs DC

Inilah puncak dosa Edison yang paling terkenal.

Tesla menemukan dan mengembangkan teknologi AC (Alternating Current)—arus bolak-balik yang bisa dihantarkan dalam jarak jauh, jauh lebih efisien daripada DC yang dianut Edison. Bersama George Westinghouse, Tesla mulai menyebarkan sistem AC ke seluruh Amerika.

Edison? Dia tidak senang. Bukan karena AC berbahaya, tapi karena itu mengancam bisnisnya.

Edison meluncurkan kampanye kotor. Dia menakut-nakuti publik. Dia membayar demonstrasi untuk mengeksekusi anjing, kuda, bahkan seekor gajah bernama Topsy dengan arus AC—semua demi membuktikan bahwa AC "mematikan".

Bahkan, alat eksekusi mati pertama di dunia—kursi listrik—menggunakan arus AC sebagai bentuk propaganda. Edison ingin membuat AC tampak seperti senjata pembunuh, bukan alat penyelamat dunia.

Kejeniusan Tesla yang Dikebiri

Tesla adalah visioner. Ia memimpikan dunia dengan listrik nirkabel, pengiriman energi gratis ke seluruh dunia, bahkan memprediksi smartphone dan internet.

Salah satu proyeknya, Wardenclyffe Tower, dimaksudkan untuk mengalirkan energi secara nirkabel ke seluruh dunia. Gratis. Bebas. Untuk semua orang.

Apa yang terjadi? Pendanaannya dipotong. Termasuk oleh J.P. Morgan, yang dulunya mendukung proyek itu—karena “tidak ada uang yang bisa didapat dari sistem gratis.”

Sementara Tesla terus mengejar idealismenya, Edison sibuk mempatenkan, memonetisasi, dan mempolitisasi inovasi.

Tesla jatuh miskin. Edison menjadi legenda.

Akhir Tragis Si Penemu Sejati

Nikola Tesla meninggal di kamar hotel kecil, sendiri, miskin, dan hampir dilupakan, tahun 1943.

Sementara itu, Edison menerima penghargaan demi penghargaan, dianggap sebagai pahlawan industri, dan menjadi nama di buku pelajaran anak sekolah di seluruh dunia.

Yang menyedihkan? Beberapa ide paling penting dalam sejarah sains berasal dari Tesla—tapi tak banyak yang tahu.

Dosa-Dosa Sejarah

Apakah Thomas Edison mencuri? Ya, sebagian besar sejarawan menyebut Edison lebih sebagai pengusaha yang cerdik, bukan penemu sejati. Banyak dari ribuan patennya berasal dari tim ilmuwan di bawahnya. Beberapa bahkan menyebutnya sebagai plagiator sistematis.

Tesla? Dia hidup dalam dunia ide, bukan uang. Dia terlalu idealis, terlalu bersih untuk bermain di lumpur bisnis dan politik.

Ironis, bukan?

Kebenaran yang Terlambat

Hari ini, dunia mulai membuka mata. Banyak dokumenter, film, buku, dan komunitas ilmiah mulai mengoreksi sejarah.

Nama Tesla mulai diangkat. Bahkan perusahaan mobil listrik paling inovatif saat ini—Tesla Motors—mengambil nama itu untuk menghormatinya.

Tapi tetap saja, rasa pahitnya tak hilang. Sejarah terlalu lama membiarkan sang penemu sejati dilupakan.

Edison, Sang Pengkhianat?

Apakah Edison jahat?

Dia bukan penjahat kartun. Tapi dia adalah contoh sempurna dari bagaimana kekuasaan, koneksi, dan uang bisa mengubur kebenaran.

Dia mungkin bukan pencuri secara hukum, tapi secara moral? Dosa-dosa Edison terhadap Tesla terlalu besar untuk diampuni sejarah.

Nikola Tesla adalah hantu yang gentayangan dalam sejarah sains—bukan karena dia menyeramkan, tapi karena dunia tidak pernah memberinya tempat yang pantas.

Setiap kali kita menyalakan lampu, menyalakan Wi-Fi, atau mengisi baterai ponsel, ingatlah:
Itu semua adalah warisan Tesla.

Dan sebagian dari kita baru saja menyadarinya sekarang.

Posting Komentar

0 Komentar

Recent, Random or Label